#Chapter 2 - Temanku adalah diriku sendiri

Pada angin semilir menggilitik;tawa
Hujan deras mengisak tertahan tumpah pada semesta;menangis
Mengadu pada yang keras dengan lantang

Ada yang dihadapkan pada kekosongan semesta
Suanya tak dirasa, tercabik berkeping
Tanyanya tak dijawab,
Keluhnya dihina.

Rintih manusia hanya sebagai cerita belaka yang nyatanya adalah titik dari sebuah rasa.
Pada sebuah penjelasan yang sia-sia, timbul gemuruh teriakan jiwa. Yang nyatanya, hanya sebuah bayangan yang mampu mengulur tak berdusta.

-hp∆-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

lima aksara buntu

Retisalya

Pagi