Postingan

Menampilkan postingan dari 2016
Langit gelap, pertanda gundah diriku tempat yang kini ku pijak,  menjelmakan aku bagai rintik hujan. Aku bagai hidup dalam sebuah segi empat terkurung, dengan sebuah kotak bersudut tak bisa ku hirup udara bebas, Disini, aku hanya bisa mendengar gemuruh diriku, dalam rintiknya hujan. -FNA-
Dalam hujan  ku dekap tubuhku  sendiri merintih s ebuah penyesalan, atas  sebuah  kepergian, melepas genggaman  yang dibalut  sebuah ketulusan -FNA-

Teruntuk kau yang sedang patah hati

Teruntuk kau yang sedang patah hati. Masih kah kau mau tetap diam ditempat yang penuh luka itu? Masihkah kau ingin menyelam padahal kau tak bisa menyelam? Dia, berhak dan teramat berhak untuk ingkah dari hatimu. Teruntuk kau yang sedang patah hati, Percayalah, kau akan bahagia pada waktu yang telah tuhan tetapkan. Luka, hanyalah teman yang mendewasakan dalam perjalanan hidupmu. Bangkitlah, atau kau akan bersahabat dengan kebencian atas kebahagiaan yang nyata. Teruntuk kau yang sedang patah hati, Tersenyumlah dan tunggulah atas kebahagiaan hatimu kelak. - FNA -